PERILAKU PEMIMPIN
Oleh
: Khoirunnisa Zukhrufiddin (131904241067)
Bimbingan dan Konseling
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
Bab 1. Pendahuluan
1.1.
Latar belakang
Manusia diturunkan ke
bumi sebagai khalifah, artinya manusia diturunkan ke bumi untuk menjadi
pemimpin. Penentu masa depan bumi ini. Dengan pernyataan tersebut, dapat
diambil kesimpulan bahwa setiap manusia adalah pemimpin. Baik bagi dirinya
sendiri, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya.
Setiap manusia memiliki
peran dengan apa yang dipimpinnya. Namun tidak semua manusia paham dan mengerti
hakikat dirinya sebagai pemimpin. Seringkali ketidakpahaman tersebut membuat
manusia tidak dapat menggunakan kemampuan dirinya sebagai pemimpin.
Ketidakpahaman tersebut tercermin dalam keseharian manusia-manusia tersebut
berperilaku. Pemimpin memiliki perilaku
tersendiri. Di mana perilaku tersebutlah yang mempengaruhi hasil dari yang
dipimpin olehnya.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Apa arti dari pemimpin?
·
Apa arti dari kepemimpinan?
·
Apa arti Perilaku Pemimpin?
·
Seperti apakah konsep perilaku pemimpin?
·
Perilaku pemimpin apa sajakah yang perlu
dimiliki dan dikembangkan?
1.3.
Tujuan dan Manfaat makalah
Tujuan dari pembuatan
makalah ini ialah untuk menjabarkan apa makna dari pemimpin dan bagaimana
perilaku yang seharusnya dimiliki oleh pemimpin. Dan dari makalah ini, pembaca
dapat mengambil poin-poin isi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai seorang pemimpin
BAB 2. Pembahasan
2.1. Pengertian
Pemimpin dan Kepemimpinan
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pimpin berarti dalam keadaan dibimbing; dituntun. Sedangkan
memimoin adalah mengepalai; mengetuai. Yang digunakan dalam pembahasan ini
adalah kata memimpin untuk mengartikan kata Pemimpin.
Pemimpin sendiri dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia berari orang yang mengepalai; mengetuai suatu
badan atau organisasi. Ada pula pemimpin menurut Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan
(1999) ialah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat
(pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Dari semua pengertian,
dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah orang yang diamanahi untuk menjalankan
kepemimpinan dan memimpin suatu ordinat untuk mencapai tujuan tertentu. Dan
kepemimpinan, menurut Young (Kartono:2003) adalah bentuk dominasi yang didasari atas
kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat
sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian
khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
2.2.
Fungsi Pemimpin
Pemimpin merupakan hal
terpenting dalam suatu badan, organisasi, maupun ordinat. Pemimpin sebagai
kepala, pengatur, pengkoor
merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan
organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2
aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni
mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen,
yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding,
controling, dsb.
Adapun fungsi lain menurut Hadari Nawawi. Hadari Handawi
menyatakan bahwa fungsi pemimpin memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan
mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan
orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau
keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok
atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan
dan kebijakan pemimpin.
Sedangkan secara operasional, Hadari Handawi membedakan menjadi lima fungsi pokok
kepemimpinan, yaitu:
1.
Fungsi
Instruktif.
Pemimpin
berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana
(cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan
melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan
dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah
melaksanakan perintah.
2.
Fungsi
konsultatif.
Pemimpin
dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut
digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan
bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3.
Fungsi
Partisipasi.
Dalam
menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang
dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya.
Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai
dengan posisi masing-masing.
4.
Fungsi
Delegasi
Dalam
menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay
atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan
ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang
dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus
diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan
oleh seorang pemimpin seorang diri.
5.
Fungsi
Pengendalian.
Fungsi
pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur
aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan
fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan,
pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Adapun
secara umum, Fungsi pokok pimpinan adalah:
·
Memberikan
kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan oleh anggotanya.
·
Mengawasi,
mengendalikan dan menyalurkan perilaku anggota yang dipimpin
·
Bertindak
sebagai wakil kelompok dalam berhubungan dengan dunia luar
2.3. Konsep Perilaku
Kepemimpinan
Ada dasar-dasar
yang melandasi perilaku pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya sehari-hari.
Dasar-dasar tersebut adalah perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada tugas
dan perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan antar manusia (laedership
dimension). (Gordon, 1990; Greenberg dan Baron, 1995; Kreitner dan kinicki,
1992; Owens, 1991; Yulk, 1989; Hoy dan Miskel, 1987).
Perilaku
pemimpin yang berorientasi pada tugas biasanya
akan berjalan teratur. Hal ini dikarenakan pemimpin akan yaitu lebih menaruh
perhatian pada perilakunya dalam memimpin, di mana perilakunya tersebut mengarah
pada penyusunan rencana kerja, penetapan pola organisasi, adanya saluran
organisasi, saluran komunikasi, metode kerja dan prosedur pencapaian tujuan
yang jelas.
Ditambah lagi
dengan perilaku yang berorientasi pada hubungan antar manusia yaitu
kepemimpinan di mana pemimpin menaruh perhatian pada perilaku pemimpin yang
mengarah pada hubungan kesejawatan, saling mempercayai, saling menghargai, dan
penuh kehangatan hubungan antara pemimpin dengan stafnya (Herbert, 1981;
Bernard, 1988; Etzioni, 1964; Cartwright dan zender, 1953; Hoy dan Miskel,
1982). Pemimpin yang menerapkan dasar yang berorientasi pada hubungan manusia
tersebut, biasanya memiliki hubungan dengan rekan, bawahan, atau atasan secara
baik. Mereka dapat menguasai situasi dan pergerakan individu dalam kelompok.
Selain itu, pemimpin
tersebut dapat mempengaruhi performansi kelompok dengan alat verbal atau gestural yang
dikomunikasikan melalui pengarahan, evaluasi, dan sikap pemimpin terhadap
anggota kelompok (Owens, 1991).
2.4.
Perilaku Pemimpin
Berdasarkan
konsep kepemimpinan yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat beberapa perilaku
yang semestinya dimiliki oleh seorang pemimpin. Perilaku itu ialah :
a. Teladan
Sebagai orang yang
berada dibagian terdepan dan memimpin, mengatur, dan menjalankan system sebagai
ujung tombak, pemimpin harus dapat menjadi teladan yang baik bagi apa yang
dipimpinnya.
b. Adil
Pemimpin memiliki
banyak hal yang harus ia atur secara merata dan efisien. Jika ia memimpin
sebuah kelompok maka ia diharuskan bisa membagi tugas, waktu, dan hal-hal lain
secara adil dan merata serta efisien.
c. Memudahkan
Perilaku pemimpin memudahkan
sangat berkaitann dengan keahlian manajemen. Pemimpin punya tuntutan untuk
dapat memudahkan tugas dan pelaksanaan pencapaian tujuan apa yang dipimpinnya.
d. Bekerja
sama
Pemimpin bukanlah dewa.
Ia membutuhkan orang lain untuk diajak bekerjasama agar tujuannya dapat
tercapai. Apalagi jika ia memimpin sebuah organisasi, setidaknya ia membutuhkan
bawahannya untuk menjalankan kepemimpinannya.
e. Bernurani
Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang dapat mengerti apa dan bagaimana sebaiknya ia memimpin.
Tidak terlalu memaksakan apa yang ia pikirkan. Hal ini berhubungan dengan dasar
perilaku yang berorientasi pada hubungan sesame manusia.
f. Disiplin
dan Tegas
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dari pencapaian tujuan, maka pemimpin harus dapat tegas dan menerapkan
kedisiplinan penuh bagi dirinya maupun apa-apa yang ia pimpin.
Bab 3. Kesimpulan
3.1. Kesimpulan
Pemimpin merupakan
orang yang memiliki tanggungjawab atas apa yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan
kepemimpinannya, pemimpin diharapkan berperilaku sebagaimana mestinya seorang
pemimpin. Adapun dasar-dasar perilaku pemimpin adalah perilaku pemimpin yang
berorientasi pada pada tugas dan perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan
antar manusia. Dasar-dasar tersebut melahirkan perilaku lain yang dibutuhkan
oleh seorang pemimpin seperti : teladan, adil, memudahkan, bekerja sama,
bernurani, disiplin dan tegas.
3.2. Saran
Makalah ini dibuat
untuk membantu para calon pemimpin agar mengetahui hal-hal dari perilaku yang
perlu dimiliki oleh pemimpin. Dan disarankan kepada para pembaca untuk
menerapkan serta mengembangkan kea rah yang lebih baik.
Daftar
Pustaka
Nugraha, Rama S.2012.”Jangan
Jadi Pemimpin Sebelum Baca Buku Ini!”.Visimedia.Jakarta